Cara Budidaya Kroto(Telur Semut Rangrang) Untuk Makanan Burung
Kroto(Telur Semut Rangrang) adalah extra fooding yang sangat disukai dan memiliki nilai gizi yang tinggi untuk burung berkicau. Harganya yang fantastis sehingga banyak perburuan kroto dialam liar ini yang membuat kelangkaan persediaannya. Budidaya kroto sendiri, disamping untuk persediaan makanan tentunya akan banyak penghematan dalam pengeluaran biaya pakan ternak burung.
Disini saya akan mengulas bagaimana cara budidaya kroto yang sebenarnya sangat mudah tanpa memiliki keahlian khusus untuk mengembangkannya. Dengan tempat yang cocok, semut rangrang akan mudah sekali bertelur tanpa harus rawat. Cukup diberikan pakan berupa jangkrik atau air gula saja cukup untuk menghidupi dan mengembangkan semu ini.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar bisa memaksmalkan hasil telur kroto ini yaitu:
1. Pembuatan rak
Kroto(Telur Semut Rangrang) adalah extra fooding yang sangat disukai dan memiliki nilai gizi yang tinggi untuk burung berkicau. Harganya yang fantastis sehingga banyak perburuan kroto dialam liar ini yang membuat kelangkaan persediaannya. Budidaya kroto sendiri, disamping untuk persediaan makanan tentunya akan banyak penghematan dalam pengeluaran biaya pakan ternak burung.
Disini saya akan mengulas bagaimana cara budidaya kroto yang sebenarnya sangat mudah tanpa memiliki keahlian khusus untuk mengembangkannya. Dengan tempat yang cocok, semut rangrang akan mudah sekali bertelur tanpa harus rawat. Cukup diberikan pakan berupa jangkrik atau air gula saja cukup untuk menghidupi dan mengembangkan semu ini.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar bisa memaksmalkan hasil telur kroto ini yaitu:
1. Pembuatan rak
Rak yang dipakai bisa dari bahan besi, kayu atau pipa yang disambung. Rak besi ini bertujuan untuk koloni semut rangrang
agar mereka dapat hidup di sekitar rak itu saja tidak keluar dari area
rak tersebut, selain itu dengan adanya rak tersebut kita dapat
memonitor perkembangan semut rangrang yang ada didalamnya.
Ukuran rak yang standar yaitu memiliki tinggi 1,5 m panjang 2m dan
lebarnya 0,5m. Kemudian buatlah tahapan-tahapan pada rak tersebut dengan
ketinggian 30-40 cm dengan alas triplek, dan untuk ketinggian kaki
dari batasan lantai ke rak yang paling bawah ukurannya sama yaitu 30 cm,
hal ini menjaga semut supaya tidak keluar dari rak.
2. Rumah Sarang Untuk Semut Rangrang
Media yang biasa digunakan untuk tempat sarang semut rangrang yang sering di pakai oleh para peternak semut rangrang yaitu toples
plastik dan pipa. Apabila kita menggunakan toples maka buatkan lubang
pada toples tersebut dengan diameter 1 cm dibagian samping atas toples,
hal ini penting karena lubang kecil ini nantinya akan dijadikan jalur
untuk keluar masuk semut rangrang tersebut pada saat mengambil pakan
yang berada diluar toples.
Setelah toples dilubangi maka semut rangrang siap untuk
dimasukan, setelah semut masuk pada toples maka toples yang sudah
dilubangi tersebut, tutup lubangnya sekitar 2-3 jam hal ini dilakukan
supaya semut yang baru mendiami toples tersebut dapat beradaptasi di
dalam toples tersebut.
Sedangkan apabila anda ingin menggunakan pipa pvc atau paralon maka yang
harus diperhatikan ukuran pipa tersebut, ukuran pipa yang akan
digunakan yang memiliki ukuran 1,5 atau 2 inci, dan perlu diperhatikan
bahwa ukuran ini sangat berpengaruh terhadap produktifitas semut
tersebut ketika menghasilkan kroto.
Setelah anda mendapatkan pipa yang sesuai, potonglah pipa tersebut
dengan ukuran panjang 20 cm, ukuran ini untuk memudahkan penyimpanan
pipa tersebut di atas rak.
3. Tempat Pakan Untuk Semut Rangrang
Seperti yang telah ditulis pada postingan sebelumnya bahwa jenis pakan untuk semut rangrang ada beberapa macam, jenis-jenis pakan ini sangat berpengaruh pada perkembangan semut rangrang dan secara otomatis juga akan berpengaruh terhadap kuantitas dan kualitas kroto yang dihasilkan.
Untuk lebih jelasnya apa saja pakan tersebut silahkan baca dulu di sini Pakan Semut Rangrang.
Setelah kita mengetahui jenis pakan untuk budidaya kroto
ini, selanjutnya yang tidak kalah pentingnya yaitu tempat pakannya.
Untuk tempat atau wadah pakan ini kita bisa menggunakan baki atau
nampan plastic, jumlah yang disediakan minimal 2.
Dan yang harus diperhatikan pada tempat pakan ini yaitu harus selalu
terisi makanan jangan sampai kosong, biasanya kalau tidak tersedia
makanan semut rangrang akan berusaha keluar dari rak tersebut
untuk mencari makan. Kemudian satu hal lagi yang perlu diperhatikan
yaitu tempat pakan harus selalu bersih.
4. Cara Menyimpan Bibit Semut Rangrang
Bagi anda yang mendapatkan bibit semut dari alam, maka anda tinggal
meletakkan sarang semut tersebut di atas pipa (paralon) yang sudah
dipersiapkan sebelumnya, dan biarkan sampai daun sarangnya mengering.
Biarkan koloni semut rangrang tersebut berpindah secara
sendirinya, setelah meninggalkan sarang daun tersebut maka kita ambil
dan buang daun bekas sarang tersebut supaya tidak mengotori rak
tersebut.
Dan apabila anda mendapatkan atau membeli bibit dari tempat pembibitan,
maka anda harus menyebarkan bibit tersebut ke susunan selongsong pipa
paralon pada rak. Kemudian anda selipkan 1-2 selongsong paralon yang
berisi koloni diantara 10-25 selongsong paralon yang sudah disusun,
dengan cara tersebut semut rangrang akan membentuk sarang baru secara
alami dengan merajut jaring-jaring dari telur semut, dan secara alami
semut-semut tersebut akan menghasilkan kroto-kroto pada tempat tersebut.
Video
Cukup mudah bukan???